Rabu, 18 Mei 2016

Bianglala

Bianglala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ketika hati berkata iya maka tidak mungkin mulut berkata tidak. Seperti katamu padaku “ Hati itu tak bisa dibohongi, jangan menyakiti perasaanmu sendiri. Katakan apa yang ingin dikatakan hatimu. Hidup adalah pilihan dan kamu sudah pasti akan semakin tua. Tapi untuk menjadi dewasa adalah pilihan. Umurmu sudah 16 tahun La, dan tiga bulan lagi akan 17 tahun. Aku harap kamu bisa menerima keputusanku ini. Bukan maksudku untuk meninggalkanmu dengan begitu saja. Tapi aku mohon mengertilah dan terima keputusanku ini. Berfikir positif dan dewasa ya. Karna umurmu semakin bertambah tapi jika pikiranmu tidak dewasa sama saja. Menangislah jika kamu ingin menangis. Menangislah jika itu membuatmu tenang. Tapi ingat, kamu hanya boleh menangisi itu jika apa yang kamu tangisi memang pantas untuk ditangisi. Paham kan! “
Katamu pada suatu senja di sebuah tempat yang tak terlalu indah tapi bisa membuat kita betah berlama-lama duduk tempat itu. Menikmati semriwing angin sore dan suara aliran air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Di bendungan yang sebenarnya tak terlalu nyaman untuk bisa dibuat bersantai karena terik matahari sangat menyengat kulit dan jalanannya yang berdebu.

Sebenarnya aku sudah bosan dengan bendungan ini. Kerap kali kau
... baca selengkapnya di Bianglala Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 04 Mei 2016

Wiro Sableng #161 : Perjodohan Berdarah

Wiro Sableng #161 : Perjodohan Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE

Dalam gelap wajah cantik di gadis pancarkan amarah keberingasan. Hati berucap. "Wiro, kalau boleh memberi sejuta nama pada gadis berwarna biru itu. Tapi akhir dari segalanya adalah kematian! Tidak ada seorangpun boleh dan bisa merebut dirimu dari tanganku!"Perlahan-lahan orang ini angkat tangan kanannya ke atas. Lima jari dipentang kaku laksana lima potongan baja!. Mulut merapal mantera. Lima jari tangan serta merta berubah menjadi merah laksana bara menyala. Di lain kejap dari arah pohon besar melesat lima larik sinar merah. Menyambar cepat dan ganas ke arah bagian tubuh sebelah belakang ratu Duyung."Ratu! Intan! Awas! Ada orang menyerangmu dari belakang!" teriak Wiro. Secepat kilat dia melompat ke depan. Tangan kiri menodorng garis bermata biru itu sementara tangan kanan lepaskan pukulan Kincir Padi Berputar disusul dengan pukulan Tangan Dewa Menghantam Matahari.

1LENYAP dicurinya Pedang Naga Suci dari tempat kediamannya di dasar telaga di puncak Gunung Gede membuat Kiai Gede Tapa Pamungkas bertindak
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #161 : Perjodohan Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 03 Mei 2016

Pemimpin dan (Pre)seden

Pemimpin dan (Pre)seden Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

By Edy Suhardonoª

Tiba-tiba saya teringat wajah Pak Herry, guru yang mengajar Ilmu Fisika dan Ilmu Ukur sewaktu saya di kelas tiga SMP dulu.

Segelas Kebijaksanaan

Begitu duduk di kursi, Pak Herry mengeluarkan tujuh gelas kosong dari kantong dan meletakkan sebuah kendi tanah liat berisi air yang ditentengnya. Kemudian, ia menuangkan air kendi ke dalam salah satu gelas. Seraya mengangkat gelas yang hampir penuh terisi air itu, ia bertanya kepada seluruh siswa, “Perhatikan, berapa kira-kira berat gelas berisi air ini?”

Sebagian dari kami, para siswa, menjawab “lima puluh gram”; sebagian lagi menjawab “seratus gram”; dan sebagian sisanya menjawab “seratus dua puluh lima gram”.

“Saya sendiri sama sekali tidak yakin berapa beratnya, kecuali saya menimbangnya,” kata Pak Herry. “Benar juga dia,” kataku dalam hati. “Nah, lantas apa yang bakal terjadi jika saya memegangnya terus seperti ini selama beberapa menit?” Beberapa detik tak ada jawaban.

“Tak terjadi apa-apa,” hampir kami semua menjawab.

“Baiklah. Sekarang, apa yang bakal terjadi jika saya memeganginya terus seperti ini selama satu jam?” tanya Pak Herry.

“Tangan Bapak akan terasa peg
... baca selengkapnya di Pemimpin dan (Pre)seden Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Pedang Kehidupan

Pedang Kehidupan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bocah itu bernama Kochi, hanya Kochi. Banyak orang mengalamatkan pertanyaan prihal nama itu. Kochi membisu. Mana sempat ia bersapa apa lagi bertanya prihal asal-usul namanya, orang tuanya saja ia tidak ingat. Sekelebat ingatan yang berhubungan dengan orang tuanya hanyalah tentamg sapuan angin. Malam itu, orang tua Kochi bertranformasi menjadi angin. Bebas. Terbang. Terbenam. Ayahnya, seorang pendekar pedang hebat. Begitu pula Kochi. Sejak usia belia ia telah berusaha mempertajam indranya untuk menebas. Menebas semua termasuk rasa rindu akan pelukan Ibu yang tak pernah ia rasa dalam ingatan.

Kochi berlatih dengan seorang guru, guru Ching. Guru Ching sudah uzur. Sebentar lagi nyawanya akan lapuk di makan lumut akhirat. Lumut akhirat itu hebat. Lebih hebat dari lumut apapun. Tapi, lumut biasapun hebat. Batu raksasa dibinasakan dengan perlahan. Akan tetapi, lumut akhirat jauh lebih hebat. Nyawa yang di buat dari unsur tak terkenali bisa dihancurkan dengan akarnya.
“Bagaimana lumut itu hidup?”
“Sesuatu yang kau sebut dosa.” Jawab guru Ching singkat.

Usia uzurnya se
... baca selengkapnya di Pedang Kehidupan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 01 Mei 2016

Mimpi Si Anak Kambing

Mimpi Si Anak Kambing Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Abil adalah bocah laki-laki berusia 7 tahun yang duduk di kelas II sekolah dasar. Abil tidak seperti anak kebanyakan yang menghabiskan waktu pulang sekolah dengan bermain. Dari kecil Abil terbiasa menghabiskan waktu untuk mengembala kambing milik tetangganya untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Sampai-sampai Abil dipanggil oleh teman-temannya dengan sebutan “si anak kambing”.

Sepulang sekolah Abil dengan menyelendangkan tas terbuat dari karung goni membawa kambing-kambingnya ke padang rumput di pinggir hutan.
Di tengah perjalanan Abil bertemu teman-temannya yang tengah asyik bermain di lapangan.
“hai teman-teman lihat ada si anak kambing” teriak salah seorang temannya sambil menunjuk ke arahnya.
“anak kambing… anak kambing… anak kambing…” serentak teman-temannya mengejek.
Abil hanya tertunduk melanjutkan perjalanannya. Abil tidak pernah marah dengan ejekan-ejekan temannya karena dia tidak merasa seperti itu walau terkadang hatinya sering merasa kesal.

Setelah perjalanan yang melelahkan itu akhirnya sampailah si anak kambing itu kehamparan rumput hijau di pinggir hutan. Si a
... baca selengkapnya di Mimpi Si Anak Kambing Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu